Jumat, 18 Maret 2011

Pembinaan Kurikulum

Pembinaan kurikulum merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi proses pendidikan di suatu negara. Di Indonesia, pembinaan kurikulum dilaksanakan secara:

1. Struktural
Pembinaan kurikulum model ini, dilaksanakan bertahap. Pelaksanaan tersebut berjalan dari PUSAT -> Provinsi -> Kab/Kota -> Kecamatan -> Satuan Pendidikan. Namun seringkali dalam pelaksanaannya, para tutor yang mengikuti pelatihan di tingkat pusat tidak mampu menurunkan materi yang didapatnya secara baik kepada daerah/provinsi. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti faktor kesehata, kesibukan, prioritas, dan lain sebagainya. Selain tahap pusat->provinsi, pada tahap selanjutnya pun bisa terjadi hal-hal serupa sehingga menimbulkan perbedaan persepsi antar daerah, kab/kota, bahkan antar satuan pendidikan.

2. Fungsional
Pembinaan kurikulum secara fungsional, tahapannya hampir sama dengan pembinaan kurikulum secara struktural namun dalam pembinaan kurikulum secara fungsional hanya dilakukan oleh lembaga dan/atau orang yang berfungsi membina dalam pembinaan dan pengimplementasian kurikulum yang tentunya berbidang kurikulum.

3. Kolegial
Pembinaan kurikulum secara kolegial, dilaksanakan pada pembinaan profesi. Model pembinaan ini dilakukan antar mereka yang seprofesi (antar rekan/teman) yang setara dan berlangsung terus menerus (kolegial). Dalam pendidikan, interaksi tersebut dapat terjadi pada Pusat Kegiatan Guru (PKG), Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), ataupun pada Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS).

4. Personal
Pembinaan kurikulum secaral personal, tiap individu berupaya meningkatkan kemampuan, kompetensi, dan profesionalismenya sendiri. Hal ini dapat dilakukan dengan belajar sendiri, berlangganan majalah atau jurnal, mengikuti pelatihan, mengikuti penataran. Pembinaan kurikulum secara personal bisa juga dilakukan dengan menganalisa serta mencari solusi terhadap berbagai persoalan seputar peserta didik maupun guru yang berdasar pada pengalaman pribadi.

#disadur dari mata kuliah Pembinaan Kurikulum, H. Siskandar, 18 Maret 2011
(David Yoga Hardiyanto, 1102409012, Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Semarang)

Selasa, 30 November 2010

Klasifikasi Jaringan Komputer

Jaringan komputer, terbagi menjadi dua klasifikasi atau bagian, yang terdiri atas Jaringan Peer-to-peer, dan jaringan Client/Server.
Jaringan peer-to-peer adalah jaringan dimana komputer-komputer saling mendukung, sehingga setiap komputer dapat meminta pemakaian bersama sumberdaya dari komputer lainnya, demikian pula harus siap melayani permintaan dari komputer lainnya. Model jaringan ini biasanya hanya bisa diterapkan pada jumlah komputer yang tidak terlalu banyak, karena komunikasi akan menjadi rumit dan macet bilamana komputer terlalu banyak.

Selengkapnya tentang Klasifikasi Jaringan Komputer: disini...

Kamis, 30 September 2010

Photoshop vs CorelDraw??

Penggunaan Adobe Photoshop maupun CorelDraw memegang peran yang cukup penting dalam dunia grafis. Setiap kekurangan dan kelebihan yang ada dalam Photoshop maupun CorelDraw merupakan hal yang dapat saling melengkapi antar keduanya. CorelDraw dengan basis vektor, dan Photoshop dengan efek yang beragam, menghasilkan perpaduan sempurna.
Baik Photoshop maupun CorelDraw, keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan-kelebihan yang ada dalam Photoshop dapat menutupi kekurangan CorelDraw, begitu pula sebaliknya.
Apa sih kekurangan dan kelebihan CorelDraw dan Photoshop??
check this out in:
1. here
2. or here

Minggu, 19 September 2010

Komputer Grafis : Design Keramik

Tugas Komputer Grafis: Membuat design lantai keramik.
Berdasarkan inspirasi yang muncul dan menjadi pemikiran saya, maka muncul gambar (design) lantai keramik.
Dalam design yang saya buat, terdapat pola dasar yang sama antara bentuk yang satu dengan yang lainnya, hanya mungkin ada perbedaan dalam hal bentuk maupun warna.
inilah hasil karya saya dengan menggunakan CORELdrawX4 (full hack,hehehee... -maaf ya COREL-)
selamat menikmati gambar-gambar keramik saya, semoga menginspirasi.....

Selasa, 06 Juli 2010

Proteksi Sistem Operasi

Keamanan sistem komputer adalah untuk menjamin sumber daya tidak digunakan atau dimodifikasi orang tak terotorisasi. Pengamanan termasuk masalah teknis, manajerial, legalitas dan politis.

Keamanan sistem terbagi menjadi tiga, yaitu :

1. Keamanan eksternal (external security).

Berkaitan dengan pengamanan fasilitas komputer dari penyusup (hacker) dan bencana seperti kebakaran dan kebanjiran.

2. Keamanan interface pemakai (user interface security).

Berkaitan dengan identifikasi pemakai sebelum pemakai diijinkan mengakses program dan data yang disimpan.

3. Keamanan internal (internal security).

Berkaitan dengan pengamanan beragam kendali yang dibangun pada perangkat keras dan sistem operasi yang menjamin operasi yang handal dan tak terkorupsi untuk menjaga integritas program dan data.

Istilah keamanan (security) dan proteksi (protection) sering digunakan secara bergantian. Untuk menghindari kesalahpahaman, istilah keamanan mengacu ke seluruh masalah keamanan, dan istilah mekanisme proteksi mengacu ke mekanisme sistem yang digunakan untuk memproteksi/melindungi informasi pada sistem komputer.

next klik disini . . .

Input dan Output Komputer

1. Pengantar
Sistem komputer (computer system), terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras dan perangkat lunak harus bekerja bersama-sama membentuk suatu sistem, yaitu sistem komputer. Perangkat keras (H/W), sebagai sub sistem komputer juga mempunyai komponen, yaitu :
1. Komponen alat masukan (input device)
2. Komponen alat pemroses (processing device)
3. komponen alat keluaran (output device)
4. Komponen alat simpanan luar (storage)

2. Alat masukan (Input Device)
Alat masukan (input device), adalah alat yang digunakan untuk menerima data dan instruksi dari pengguna atau dari komputer. Beberapa alat masukan mempunyai fungsi ganda, yaitu, sebagai alat masukan dan sekaligus sebagai alat keluaran (ouput) untuk menampilkan hasil. Alat I/O demikian disebut terminal.

selanjutnya klik disini ya...

Raw Input

Komponen masukan (raw input), adalah kualitas siswa yang akan mengikuti proses pendidikan. Kualitas tersebut dapat berupa potensi kecerdasan, bakat, minat belajar, kepribadian siswa, dan sebagainya. Apabila kualitas masukan itu rendah atau tidak mendukung terwujudnya prestasi belajar yang tinggi, tentunya tidak dapat diharapkan menjadi lulusan yang bermutu tinggi, meskipun aspek-aspek lainnya mendukung, seperti proses pembelajaran yang baik serta alat pendidikan yang bagus. Kualitas potensi ini terutama yang bersifat tetap seperti tingkat intelegensinya rendah, hasil belajarnya cenderung berbeda dengan anak yang tingkat kecerdasannya tinggi, sebab hal itu akan mempengaruhi daya tangkapnya, daya analisanya, kemampuan berhitungnya, dan lain sebagainya selama mengikuti pelajaran. Pendidikan hanyalah mengoptimalkan potensi-potensi yang dimiliki oleh siswa yang bersangkutan. Dengan kata lain tidak mungkin membuat anak yang kecerdasannya rendah menjadi anak yang kecerdasannya tinggi, sehingga prestasi belajarnya juga tinggi seperti anak yang memang pintar.
baca selengkapnya...